Pengidap HIV/AIDS Berisiko Terkena TBC yang Lebih Parah

Sekitar 60 persen penderita HIV/AIDS juga mengidap Tuberkulosis (TBC).

Hal tersebut dikarenakan pengidap HIV/AIDS memiliki imunitas yang rendah sehingga mudah tertular penyakit, salah satunya TBC.

Kepala Puskesmas Gedongtengen, Tri Kusumo Bawono mengatakan bahwa di wilayahnya pada tahun 2017 tercatat 16 pasien TBC dan 4 pasien HIV/AIDS yang juga mengidap TBC.

Sementara hingga Mei 2018 ini tercatat 4 pasien TBC dan 1 pasien HIV/AIDS yang juga terkena TBC.

"Baik HIV maupun TBC, dua-duanya diobati. Untuk HIV minum ARV (antiretroviral) dan TBC minum antibiotik," ungkapnya, Sabtu (26/5).

Walaupun penderita tersebut tidak bisa sembuh dari HIV, namun Tri menegaskan untuk TBC yang diderita pasien HIV bisa disembuhkan.

Syaratnya adalah harus rutin mengonsumsi antibiotik selama 6 bulan berturut-turut.

Bila berhenti dalam waktu dua bulan pertama, maka TBC tersebut akan resisten dan berevolusi menjadi TBC yang kebal obat.

"Tidak mudah membujuk pasien untuk bisa tertib minum obat. Padahal kalau tidak dihabiskan antibiotiknya, bukan hanya TBC yang ada dalam tubuhnya yang makin parah, tapi juga pendamping (pendamping orang dengan HIV/AIDS) juga akan tertular," ujarnya.


Pasien HIV/AIDS yang tidak rutin minum obat, lanjutnya, kondisi kesehatannya akan lebih buruk ketimbang mereka yang hanya menderita TBC saja. Tri menuturkan, umumnya bila dilihat melalui hasil foto Rontgen, maka hanya ada bercak hitam di paru-paru penderita TBC.

"Kalau penderita HIV, satu lapangan paru itu kena semua," tambahnya.

Sementara itu, Tri menuturkan, bahwa di Puskesmasnya hanya ada 1 dokter yang menangani pasien HIV/AIDS. Hal tersebut memperlambat pelayanan yang ada padahal pasien HIV/AIDS perlu penanganan yang cepat.

"Belum lagi ketidaktahuan petugas mengenai HIV di berbagai Faskes di DIY. Mereka takut tertular HIV. Padahal kalau misalkan bertemu saja, bukan HIV yang berpotensi menular, tapi TBC. Lalu perlakuannya juga bukan didahulukan malah ditaruh antrean paling belakang, itu keliru. Harusnya diberi antrean awal," ujarnya.

TBC menjadi salah satu penyakit yang diprioritaskan penyembuhannya di Kota Yogyakarta.

Hal tersebut lantaran Tuberkulosis cukup banyak menyerang warga Kota Yogyakarta, bahkan yang terbaru adalah Tuberkulosis kebal obat